Online

Lahan Bisa Dibagi vs. Tidak Bisa Dibagi di Bali: Apa yang Perlu Diketahui Investor Baru

Tips Properti Bali April 25, 2025 5 Min Read
bali-home-immo-lahan-bisa-dibagi-vs-tidak-bisa-dibagi-di-bali-apa-yang-perlu-diketahui-investor-baru

Di pulau Bali yang hijau dan berkembang pesat—tempat di mana keindahan alam bertemu dengan peluang investasi—kepemilikan lahan bukan sekadar soal tanah, tapi tentang visi masa depan. Baik Anda berencana membangun vila mewah, memulai resor butik, atau membeli tanah untuk investasi jangka panjang, memahami perbedaan antara lahan yang bisa dibagi dan yang tidak bisa dibagi adalah hal penting sebelum mengambil keputusan. Untuk investor pemula, hal ini bisa berdampak besar terhadap strategi, anggaran, bahkan rencana keluar Anda dari investasi.

Mari kita bahas dengan sederhana dan jelas.

 

Apa Itu Lahan yang Bisa Dibagi dan Tidak Bisa Dibagi?

 

AD_4nXfIRb1Lp8GoJ24KB6riSRxoloj0h5hWYaTEW6L_JRPgUC97BHaNDT2Nz2GRjV8KLrAXB_JTYqepoPe0R3m-MrF2Koy7ktwcetqJvZ22IyRY_5l0CO_n6Ld212tffhBsWmSmx0hcKw?key=jkGICFX4nGT4vTKLRKM2xqOP

 

Secara sederhana, lahan yang bisa dibagi adalah sebidang tanah yang secara hukum dapat dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Di Bali, jenis lahan ini biasanya berada di area yang berkembang pesat. Investor sering membeli tanah seperti ini dengan tujuan untuk membaginya, lalu menjual sebagian, membangun beberapa unit properti, atau menciptakan kompleks vila sesuai rencana.

 

AD_4nXfr3q05Fe4sM3n1jtSEfkaohljD4-1TCEOrtsj4fh-Fl0NDHee7z5XEVuVrFOQ8ry8ssClOlh_SA819pb6wEcBQxP8ruOGS6oNDA4n1jvc7-4JGc7wqGtVcbEV8vm9Tb8IzhMBV7A?key=jkGICFX4nGT4vTKLRKM2xqOP

 

👉 Tanah di Perbukitan Dijual Freehold di Ubud - BHI1291

 

Sebaliknya, lahan tidak bisa dibagi adalah tanah yang harus tetap utuh. Seluruh lahan diperlakukan sebagai satu kesatuan dan tidak dapat dipecah menjadi sertifikat atau kepemilikan terpisah. Hal ini bisa terjadi karena ukuran tanah, lokasi, atau aturan lokal tertentu. Anda tidak perlu pusing soal teknis hukumnya—yang penting, tanah ini tidak bisa secara legal dipecah menjadi bagian-bagian terpisah.

 

Kenapa Hal Ini Penting Bagi Investor

 

Apakah tanah bisa dibagi atau tidak akan memengaruhi fleksibilitas Anda dalam mengelola dan memaksimalkan investasi di pasar properti Bali yang unik.

1. Banyak Pilihan Pengembangan (Lahan Bisa Dibagi)

Memiliki tanah yang bisa dibagi memberi Anda ruang untuk strategi pengembangan yang kreatif. Misalnya, investor membeli tanah seluas 20 are (2.000 m²) di Pererenan atau Umalas, lalu membaginya menjadi empat bagian masing-masing 5 are, dan membangun beberapa vila mewah—untuk dijual, disewakan jangka panjang, atau disewakan harian.
Strategi ini sangat efektif di Bali, di mana permintaan vila sewa terus meningkat. Dengan membangun klaster vila yang terencana untuk keluarga, digital nomad, atau wisatawan, Anda dapat meningkatkan nilai dan potensi ROI (return on investment) secara signifikan.

2. Visi Proyek Tunggal (Lahan  yang Tidak Bisa Dibagi)

Sebaliknya, lahan yang tidak bisa dibagi sangat cocok bagi investor yang ingin membangun proyek besar seperti vila tepi pantai, hotel butik, atau tempat retreat kesehatan. Ini seperti sebuah kanvas besar untuk satu proyek yang kuat dan eksklusif. Meskipun tidak bisa dibagi, tanah seperti ini bisa memiliki nilai premium karena ukurannya yang luas dan eksklusif.

 

Catatan Penting: Selalu Konfirmasi ke Pemilik Tanah

 

Investor perlu memahami bahwa proses pengajuan dan dokumen pemecahan lahan hanya bisa dilakukan oleh pemilik tanah, bukan pembeli. Maka dari itu, sebelum membeli, Anda wajib menanyakan kepada pemilik atau agen resminya apakah lahan tersebut bisa dibagi dan apakah proses hukum sudah dilakukan.

Jangan mengasumsikan bahwa karena lahannya besar, maka pasti bisa dibagi. Bisa jadi ada batasan hukum, administratif, atau zonasi—terutama di kawasan populer seperti Canggu, Bingin, atau Ubud. Hal-hal seperti ini perlu diklarifikasi sejak awal.

 

Contoh: Menambah Nilai dari Proses Pemecahan

 

Bayangkan seorang investor membeli tanah 15 are di Tumbak Bayuh. Alih-alih membangun satu vila besar, ia membagi tanah tersebut menjadi tiga bagian masing-masing 5 are. Satu bagian digunakan sendiri, dua bagian lainnya dijual atau disewakan ke developer lain.
Dengan begitu, ia tidak hanya mendapat kembali sebagian besar modal awal, tapi juga membuka peluang pendapatan jangka panjang.

 

Dalam pasar properti mewah Bali yang terus berkembang, lahan bisa dibagi menawarkan fleksibilitas, potensi pertumbuhan, dan aliran pendapatan yang beragam, sementara lahan tidak bisa dibagi menjanjikan eksklusivitas dan kesatuan visi. Yang satu cocok untuk pertumbuhan modular, yang lain cocok untuk proyek tunggal yang kuat.

Apa pun jalur yang Anda pilih, pastikan semuanya dimulai dengan kejelasan. Bicaralah dengan pemilik tanah atau agen properti Anda, verifikasi status pembagian lahan, dan pastikan bahwa rencana investasi Anda sesuai dengan masa depan yang Anda bayangkan.

 

Share This Article

Lahan Bisa Dibagi vs. Tidak Bisa Dibagi di Bali: Apa yang Perlu Diketahui Investor Baru

Table of Content

Topic Tags