Bali, yang sering disebut sebagai "Pulau Dewata," dikenal karena warisan budayanya yang kaya dan upacara-upacara yang meriah. Di tahun 2025, kalender Bali dipenuhi dengan acara-acara yang memberikan pengalaman mendalam bagi wisatawan yang ingin mengenal tradisi lokal. Panduan ini merangkum upacara dan festival penting yang bisa memperkaya perjalanan Anda di Bali.
Â
1. Hari Raya Nyepi
Â
Tanggal: 29 Maret 2025
Nyepi adalah Tahun Baru Saka dalam kalender Bali, dirayakan dengan keheningan total, puasa, dan meditasi.
Mulai pukul 06.00 pagi pada 29 Maret hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya, seluruh aktivitas di Bali dihentikan:
- Tidak ada penerbangan.
- Toko dan bisnis tutup.
- Jalanan kosong karena semua orang tinggal di rumah.
- Wisatawan juga diharapkan ikut menjaga keheningan.
Â
Nyepi melambangkan refleksi diri dan pembersihan spiritual. Sebaiknya siapkan kebutuhan sehari-hari sebelum hari itu tiba.
Â
2. Omed-Omedan: Tradisi Ciuman
Â

Â
Tanggal: 30 Maret 2025 (sehari setelah Nyepi)
Dilaksanakan di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, tradisi unik ini melibatkan para muda-mudi lajang yang "didorong" untuk saling berciuman, sambil disiram air oleh warga sekitar.
- Melambangkan perdamaian dan kebersamaan.
- Seru dan menarik untuk disaksikan serta sangat fotogenik.
Â
3. Festival Ngusaba Goreng
Â

Â
Tanggal: Biasanya diadakan bulan April, di Kabupaten Karangasem
Festival ini melibatkan warga yang berkumpul untuk memasak dan membagikan makanan goreng sebagai persembahan kepada Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan.
- Diwarnai dengan kegiatan masak bersama dan berbagi makanan.
- Merayakan keberkahan dan keharmonisan komunitas.
Â
4. Galungan dan Kuningan: Kemenangan Kebaikan atas Kejahatan
Â
Tanggal: 23 April – 3 Mei 2025 & 19 – 29 November 2025
Dua festival besar ini dirayakan dua kali di tahun 2025 dan menandai kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan):
- Galungan: Waktu saat roh leluhur turun ke dunia.
Â
- Kuningan: Penutupan rangkaian upacara, saat roh leluhur kembali ke alamnya dengan doa dan persembahan.
Â
Selama periode ini, jalanan dipenuhi dengan penjor (tiang bambu berhias), dan masyarakat membuat persembahan di pura.
Â
5. Festival Seni Bali
Â

Â
Tanggal: Juni – Juli 2025
Diselenggarakan setiap tahun di Denpasar, festival ini berlangsung sebulan penuh menampilkan:
- Pertunjukan seni dan pameran setiap hari.
Â
- Partisipasi seniman dari seluruh Bali.
Â
Kesempatan sempurna untuk menikmati keberagaman seni dan budaya Bali.
Â
6. Festival Budaya Tenganan Pegringsingan
Â

Â
Tanggal: Juni 2025
Di desa adat Tenganan, festival ini menghadirkan tradisi unik seperti:
- Perang Pandan: Pertarungan persahabatan dengan daun pandan berduri.
Â
- Upacara Ayunan Manyunan: Tradisi ayunan bersama sebagai simbol keharmonisan.
Â
Pengunjung bisa melihat langsung budaya Bali Aga, penduduk asli Bali.
Â
7. Festival Layang-Layang Bali
Â

Â
Tanggal: Pertengahan Juli 2025
Dengan memanfaatkan angin musim, festival ini menyuguhkan:
- Tim dari berbagai desa menerbangkan layang-layang besar dan berwarna-warni.
- Kompetisi dinilai berdasarkan desain, peluncuran, dan durasi terbang.
Â
Pemandangan yang menakjubkan dan mencerminkan semangat komunitas.
Â
8. Festival Lovina
Â
Tanggal: Agustus 2025
Diselenggarakan di kawasan Pantai Lovina, Bali Utara, festival ini merayakan:
- Budaya dan seni lokal.
- Keindahan alam, termasuk melihat lumba-lumba.
Â
Pengunjung bisa menikmati pertunjukan seni, pameran, dan sajian kuliner.
Â
9. Festival Penulis & Pembaca Ubud
Â
Tanggal: 29 Oktober – 2 November 2025
Festival ini mempertemukan penulis, pembaca, dan pemikir dari berbagai negara, dengan rangkaian acara seperti:
- Diskusi panel dan lokakarya.
- Pertunjukan budaya dan peluncuran buku.
Â
Diadakan di Ubud, pusat seni dan budaya Bali.
Â
10. Festival Denpasar
Â

Â
Tanggal: 22 – 25 Desember 2025
Acara tahunan di ibu kota Bali ini menampilkan:
- Pameran seni dan pertunjukan tari tradisional.
- Konser musik dan peragaan busana dari desainer lokal.
Â
Festival ini memperlihatkan perpaduan budaya tradisional dan modern Bali.
Â
11. Upacara Pengerebongan
Â

Â
Tanggal: Dilaksanakan setiap 8 hari setelah Kuningan (sekitar Mei & November 2025)
Bertempat di Pura Petilan, Kesiman, Denpasar, upacara sakral ini melibatkan:
- Ritual massal di mana para peserta mengalami kerasukan spiritual.
- Diberkati oleh para pemangku dengan air suci.
Â
Upacara ini terbuka untuk wisatawan yang menghormati adat istiadat.
Â
Etika Budaya untuk Wisatawan
Â
Saat menghadiri upacara budaya:
- Berpakaian sopan: Tutupi bahu dan lutut.
- Hormati adat lokal: Ikuti arahan panitia atau warga sekitar.
- Jaga ketenangan saat diperlukan: Terutama saat Nyepi, patuhi aturan demi keharmonisan.
Â
Di tahun 2025, kalender budaya Bali dipenuhi acara-acara yang memperdalam pemahaman akan tradisi lokal. Berpartisipasi dengan sikap hormat akan membuat perjalanan Anda di Bali semakin berkesan dan bermakna.
Â